Diduga Kepala Dinas PURP Alergi Wartawan, Ada Apa Dengan Oknum Kepala Dinas PUPR Lahat.?

Lahat...FBI.Com - Seorang oknum Kepala Dinas PUPR Kabupaten Lahat Sumatera Selatan Inisial MZ,  alergi Terhadap Wartawan. Pasalnya setiap akan dikonfirmasi oknum tersebut selalu menghindar dan tak mau ditemui.

Informasi tersebut diketahui dari keterangan beberapa awak media yang menerangkan bahwa Oknum Kepala Dinas Sulit ditemui saat akan dikonfirmasi Jum'at, (28/13).

Kepala Biro Kompas, Darma Guta,  mengungkapkan ,ia dan rekan rekannya mempertanyakan alasan Oknum Kepala Dinas tidak mau ditemui. Hal itu disebabkan setiap akan ditemui oknum tersebut selalu menghindar tak mau ditemui padahal sedang ada diruang kerjanya.

"Pak Kadisnya  sulit ditemui padahal dia ada diruangan, kata Darma', Jumat (28/12)

Seharusnya hal ini tak perlu terjadi, dan  lagi pula menurut Darma, hak memperoleh informasi merupakan hak asasi manusia dan keterbukaan informasi publik merupakan salah satu ciri penting negara demokratis yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik, jelasnya.

Sebagai mitra seharusnya mereka harus kooperatif dan sebisa mungkin bisa memberikan keterangan supaya adanya keseimbangan terkait pemberitaan.  "Kami akan tetap membangun komunikasi ke pihak manapun terkait pemberitaan. Namun Jika ada seorang oknum  yang sulit dan tak mau ditemui dikahawatirkan berpengaruh terkait keseimbangan  pemberitaan,"katanya.

Selain itu  lanjut  Darma, tugas menjawab pertanyaan wartawan suatu keharusan selalu apartur Negara. Selain itu sinergisitas antara keduanya  yakni  Pemerintah dan wartawan  harus terjalin dengan baik, jika tidak  dikhawatirkan akan terjadi kesan negatif  terhadap oknum tersebut. 

"Masa setiap akan ditemui selalu sibuk dan tak ada waktu. Tidak mungkin setiap hari kerja dan tak bisa  meluangkan waktu, jika ini tetap dilakukan tentunya akan timbul  kesan negatif dan pertanyaan  dibenak  publik, ada apa dengan Kepala Dinas PUPR Kabupaten Lahat,"kata Darma menyesali ulah oknum Kadis yang terkesan melecehkan tugas jurnalis. (Red)