FRONT BIRO INVESTIGASI

Soal Keributan Dan Insiden Gebrak Meja, Begini Penjelasan Kadisperindagkop Muratara

MURATARA - Terkait insiden gebrak meja oleh Kepala Dinas perdagangan dan koperasi Kabupaten Musirawas Utara  diruang kerja beliau pada hari Senin (13/05/2024) seperti yang diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas M.Kodri, Minggu (19/05/2024) menjelaskan.

Insiden itu bermula  adanya laporan dari  salah satu Lembaga LSM Cahaya Kemilau Bangsa Indonesia (KCBI) atas dugaan Korupsi ,Kolusi dan Nepotisme (KKN), yang diduga terjadi di Dinas tersebut, 10 Mei 2024.

Senin (13/05/ 2024), bertempat di Kantor Disperindagkop Muratara usai  melaksanakan apel mingguan dilanjutkan rapat staf rutin, sekiranya pada  Pukul 9 Pagi, Kepala Dinas, Kodri, kedatangan beberapa orang wartawan dan LSM menemuinya yang bertujuan  klarifikasi perihal  dugaan korupsi, yang dialamatkan ke instansi yang ia pimpin. Sesuai surat tertanggal 10 Mei 2024 yang dilayangkan oleh LSM KCBI.

Dalam pertemuan itu, terjadilah dialog diantara mereka. Awalnya diskusi berlangsung lancar dan aman. Namun suasana sedikit tegang, ketika materi  pembicaraan yang menurut Kadis menyudutkan dirinya selaku pimpinan di dinas tersebut. Suasana jadi memuncak, ketika oknum LSM  terus menyudutkan, sehingga menyulut emosi sang kepala Dinas yang kemudian berujung pada pemukulan meja.

"Sudah saya jelaskan bahwa tuduhan  itu sama sekali tak berdasar. Semua kegiatan sudah sesuai ketentuan, hingga surat Pertanggungjawabannya (SPJ)nya, semua sudah saya jelaskan, tapi mereka masih menyudutkan saya, saya jadi emosi ,akhirnya saya gebrak meja," kata Kodri menyesali Insiden itu.

Untuk diketahui lanjut Kodri, insiden ini terjadi atas ulah dari seorang oknum wartawan yang juga berprofesi LSM, Supriadi , yang memasukkan tagihan iklan koran. Karena merasa kurang saat pembayaran, akhirnya ia menanyakan tentang pagu anggaran periklanan didiknas untuk  tersebut.

Bahkan dia(Supriadi), kata Kodri,  menyangka bahwa  pagu anggaran iklan Rp 2 Miliyar disetiap dinas, padahal tak sebesar itu. Tak sebatas itu ,ia malah menyebarkan opini yang menyudutkan, dan menyebarkan informasi yang mencemarkan nama baik instansi yang saya pimpin. "Sebagai manusia dengan segala keterbatasan, tindakan mereka telah  menyinggung perasaan,  akhirnya saya jadi emosi dan menggebrak meja,"ungkapnya. (*)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama