FRONT BIRO INVESTIGASI

Rakyat Miskin Belum Merdeka..!

Merangun Jambi (18/08/2024)

Upacara memperingati Hari Ulang Tahun ke-79 kemerdekaan, 17 Agustus 2024 telah usai. Suka cita  dan eforia kegembiraan dalam perayaan kemerdekaan merupakan salah satu apresiasi yang menunjukkan bahwa kita semua sungguh bahagia hidup di alam yang merdeka. Hidup aman dari gangguan musuh bangsa dan negara.

Namun suka cita dan uforia kegembiraan itu telah dibatalkan oleh realitas atau kondisi sosial yang mengerikan.  Keidakadilan, kemiskinan, serta kebodohan sebagai alat bagi rezim untuk membungkam masyarakat, seperti bansos atau BLT.

Melihat kondisi ini, rasanya berat untuk mengucapkan kata Merdeka. Oleh karena itu tulisan singkat ini mencoba menjawab apa sesungguhnya arti sebuah kemerdekaan, apakah benar kita sudah merdeka? Berikut penjelasannya.

Kata merdeka disimpulkan bahwa dimana saat dimana kita hidup bahagia, sejahtera lahir bathin,bebas dari segala belenggu, aturan atau kekuasaan dari pihak manapun. Poin penting dari pengertian kata merdeka adalah kesejahteraan dan keadilan, kesetaraan, kebebasan, dalam kehidupan yang dijamin oleh Negara. 

Hari ini yang terjadi justru ketimpangan sosial (disparitas), keadilan sulit ditemukan, korupsi semakin menggila. Dampaknya , dimana yang kaya bertambah kaya yang miskin bertambah menderita. Sementara elit dan petinggi hidup dengan kemewahan. Sementara si miskin tidur dalam kelaparan.

Pada sisi lain, kemunafikan, kekafiran ,kemaksiatan  semakin menggila. Korupsi dan lemahnya penegakan hukum menambah carut marut  wajah Negeri ini.

Lihatlah kondisi real ditengah kita,  Kenaikan harga bahan pokok yang semakin menggila, kesehatan yang mahal, antrian kendaraan pengisian BBM yang mengular,  hutang Negara munggunung, upah pekerja yang tak cukup memenuhi kebutuhan keluarga mereka. Lalu PHK akibat banyak perusahan yang gulung tikar karena mampu membiayai para karyawannya.

Jadi, melihat kondisi tersebut, maka tak ada kata lain selain kita  mengucapkan bahwa Perayaan 17 Agustus dengan segala permainan dan lomba-lombo tidak lebih sekedar 
sekedar rutinitas atau ceremonial dan lucu-lucuan  atau hiburan sesaat untuk melupakan beban hidup yang berat.  Setelah lomba selesai, rakyatpun dihadapkan lagi pada masalah hidup yang menghimpit.

Jadi, Indonesia memang sudah merdeka secara de jure dan de facto, namun, dari  dari segi pemikiran,  ekonomi dan lain sebagainya, sungguh negeri ini  belum merdeka (Ahmatullah)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama